This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pentingnya Menjaga Privasi Online

Menjaga Privasi online sangatlah penting dimana informasi data pribadi kita sangat berharga, bahkan lebih berharga daripada yang kita bayangkan.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 11 Desember 2012

Kasus Cyber Crime yang pernah terjadi di Indonesia

Seiring dengan perkembangan teknologi Internet, menyebabkan munculnya kejahatan yang disebut dengan CyberCrime atau kejahatan melalui jaringan Internet. Munculnya beberapa kasus CyberCrime di Indonesia, seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam programmer komputer. Sehingga dalam kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki komputer orang lain tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya CyberCrime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi komputer, khususnya jaringan internet dan intranet.

Berikut adalah  kasus Cyber Crime yang pernah terjadi beserta modus dan analisa penyelesaiannya:

KASUS 1 :
Pada tahun 1982 telah terjadi penggelapan uang di bank melalui komputer sebagaimana diberitakan “Suara Pembaharuan” edisi 10 Januari 1991 tentang dua orang mahasiswa yang membobol uang dari sebuah bank swasta di Jakarta sebanyak Rp. 372.100.000,00 dengan menggunakan sarana komputer. Perkembangan lebih lanjut dari teknologi komputer adalah berupa computer network yang kemudian melahirkan suatu ruang komunikasi dan informasi global yang dikenal dengan internet. Pada kasus tersebut, kasus ini modusnya adalah murni criminal, kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan. Penyelesaiannya, karena kejahatan ini termasuk penggelapan uang pada bank dengan menggunaka komputer sebagai alat melakukan kejahatan. Sesuai dengan undang-undang yang ada di Indonesia maka, orang tersebut diancam dengan pasal 362 KUHP atau Pasal 378 KUHP, tergantung dari modus perbuatan yang dilakukannya.

KASUS 2 :

Kasus video porno Ariel “PeterPan” dengan Luna Maya dan Cut Tari, video tersebut di unggah di internet oleh seorang yang berinisial ‘RJ. Pada kasus tersebut, modus sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut. Penyelesaian kasus ini pun dengan jalur hukum, pengunggah dan orang yang terkait dalam video tersebut pun turut diseret pasal-pasal sebagai berikut, Pasal 29 UURI No. 44 th 2008 tentang Pornografi Pasal 56, dengan hukuman minimal 6 bulan sampai 12 tahun. Atau dengan denda minimal Rp 250 juta hingga Rp 6 milyar. Dan atau Pasal 282 ayat 1 KUHP. Kasus ini telah selesai dan saat ini Ariel pun sudah bebas dari masa tahanannya.

KASUS 4 :

Bandung 2003, Carding salah satu jenis cyber crime. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet. Para pelaku adalah remaja tanggung dan mahasiswa, berhasil digerbek aparat kepolisian setelah beberapa kali bertransaksi di internet dengan kartu kredit orang lain. Para pelaku, rata-rata beroperasi dari warnet-warnet yang tersebar di kota Bandung. Mereka biasa bertransaksi dengan menggunakan nomor kartu kredit yang mereka peroleh dari beberapa situs. Namun lagi-lagi, para petugas kepolisian ini menolak menyebutkan situs yang dipergunakan dengan alasan masih dalam penyelidikan lebih lanjut. 
Modus kejahatan ini adalah pencurian, karena pelaku memakai kartu kredit orang lain untuk mencari barang yang mereka inginkan di situs lelang barang. Karena kejahatan yang mereka lakukan, mereka akan dibidik dengan pelanggaran Pasal 378 KUHP tentang penipuan, Pasal 363 tentang Pencurian dan Pasal 263 tentang Pemalsuan Identitas.

Membuat Garis dengan beberapa metode pada Matlab

Gambar dapat dijelaskan dengan beberapa cara, bila menggunakan raster display, gambar ditentukan oleh satu set intensitas untuk posisi display pada display. Sedangkan dengan scene tampilan gambar dengan loading array dari pixel ke dalam buffer atau dengan mengkonversikan scan dari grafik geometri tertentu ke dalam pola pixel. Paket grafika dilengkapi dengan fungsi untuk menyatakan scene dalam bentuk struktur. Paket pemrograman grafika dilengkapi dengan fungsi untuk menyatakan scene dalam bentuk struktur dasar geometri yang disebut output primitif,dengan memasukkan output primitif tersebut sebagai struktur yang lebih kompleks.

Titik dan Garis 

Pembentukan titik dilakukan dengan mengkonversi suatu posisi titik koordinat dengan program aplikasi ke dalam suatu operasi tertentu menggunakan output. Random-scan (vektor ) system menyimpan instruksi pembentukan titik pada display list dan nilai koordinat menentukan posisi pancaran electron ke arah lapisan fosfor pada layer. Garis dibuat dengan menentukan posisi titik diantara titik awal dan akhir dari suatu garis.

Algoritma garis DDA 

DDA adalah algoritma pembentukan garis berdasarkan perhitungan x dan y, menggunakan rumus y = m. x. Garis dibuat dengan menentukan dua endpoint yaitu titik awal dan titik akhir. Setiap koordinat titik yang membentuk garis diperoleh dari perhitungan, kemudian dikonversikan menjadi nilai integer. Langkah-langkah pembentukan menurut algoritma DDA, yaitu :
1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan.
2. Tentukan salah satu titik sebagai titik awal (x0, y0) dan titik akhir (x1, y1).
3. Hitung x = x1 - x0 dan y = y1 - y0. 4.
 Tentukan step, yaitu jarak maksimum jumlah penambahan nilai x maupun nilai y dengan cara :
bila nilai | y| > | x| maka step = nilai | y|. bila tidak maka step = | x|.
5. Hitung penambahan koordinat pixel yaitu x_increment = x / step dan y_increment = y / step.
6. Koordinat selanjutnya (x+x_incerement, y+y_increment).
7. Posisi pixel pada layer ditentukan dengan pembulatan nilai koordinasi tersebut.
8. Ulangi step 6 dan 7 untuk menentukan posisi pixel selanjutnya, sampai x = x1 dan y = y

Implementasi Membuat garis dengan DDA adalah sebagai berikut :
Kali ini saya menggunakan Matlab versi 2012a (Download)

Hasil akan seperti gambar berikut :


Algoritma Garis Bressenhem 


Prosedur untuk menggambar kembali garis dengan membulatkan nilai x atau y kebilangan integer membutuhkan waktu, serta variable x,y dan m merupakan bilangan real karena kemiringan merupakan nilai pecahan. Bressenham mengembangkan algoritma klasik yang lebih menarik, karena hanya menggunakan perhitungan matematika dengan bilangan integer. Dengan demikian tidak perlu membulatkan nilai posisi setiap pixel setiap waktu. Algoritma garis Bressenhem disebut juga midpoint line algorithm adalah algoritma konversi penambahan nilai integer yang juga dapat diadaptasi untuk menggambar sebuah lingkaran. 

Langkah-langkah untuk membentuk garis menurut algoritma ini adalah : 

  1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan dalam pembentukan garis. 
  2. Tetukan salah satu titik disebelah kiri sebagai titik awal (x 0, y 0 ) dan titik lainnya sebagai titik akhir (x1,y1 ). 
  3. Hitung x, y, 2 x, dan 2 y – 2 x. 
  4. Hitung parameter p0 = 2 y – x. 
  5. Untuk setiap xk sepanjang jalur garis, dimulai dengan k = 0 bila bila pk <0 maka titik selanjutnya (xk+1,yk) dan pk+1 = pk +2 y bila tidak maka titik selanjutnya adalah (xk +1, yk +1) dan pk+1 = pk +2y–2 x.
  6. Ulangi langkah nomor 5 untuk menentukan posisi pixel selanjutnya, sampai x = x1 dan y = y
Implementasi Membuat garis dengan DDA adalah sebagai berikut :
1. buat file dengan nama bresenham_line
2. kita buat functionnya.
---------------------------------------------------------------------------

function bresenham_line()
clc
clear all
point = input('Input Koordinat[ x0 y0 x1 y1]: ');
x0 = point(1);
y0 = point (2);
x1 = point(3);
y1 = point (4);

if (abs(point(4)-point(2)) > abs(point(3)-point(1)))       % If the line is steep                                
    x0 = point(2);y0 = point(1); x1 = point(4);y1=point(3);% then it would be converted to 
    token =1;                                              % non steep by changing coordinate
else
    x0 = point(1);y0 = point(2); x1 = point(3);y1=point(4);
    token = 0; 
end
if(x0 >x1)
    temp1 = x0; x0 = x1; x1 = temp1;
    temp2 = y0; y0 = y1; y1 = temp2;
end
dx = abs(x1 - x0) ;                              % Distance to travel in x-direction
dy = abs(y1 - y0);                               % Distance to travel in y-direction
sx = sign(x1 - x0);                              % sx indicates direction of travel in X-dir
sy = sign(y1 - y0);                              % Ensures positive slope line

clf, subplot(2,1,1) ,hold on , grid on ,axis([x0-1 x1+1 y0-1 y1+1]);
title('Bresenham Line Generation Algorithm: Point form')
x = x0; y = y0;                                  % Initialization of line
param = 2*dy - dx ;                              % Initialization of error parameter
for i = 0:dx-1                                   % FOR loop to travel along X
    x_coord(i+1) = x;                            % Saving in matrix form for plot
    y_coord(i+1) = y;
    if (token ==0)                               % Plotting in point form 
        plot(x,y,'r*');                          % For steep line coordinate is again
    else                                         % converted for actual line drawing.
        plot(y,x,'r*');
    end
    param = param + 2*dy;                        % parameter value is modified
    if (param >0)                                % if parameter value is exceeded
        y = y +1*sy;                             % then y coordinate is increased
        param = param - 2*(dx );                 % and parameter value is decreased
        
    end
    x = x + 1*sx;                                % X-coordinate is increased for next point
end
subplot(2,1,2)                                   % Plotting in line fragment form
if (token ==0)
    plot(x_coord,y_coord,'r-','LineWidth',2);
else
    plot(y_coord,x_coord,'r-','LineWidth',2);
end
grid on
axis([x0-1 x1+1 y0-1 y1+1]);
title('Bresenham Line Generation Algorithm: Line fragment form')

Hasil Implementasi :

---------------------------------------------------------------------------------------